Tokoh Dalam Islam
Tokoh-Tokoh Dalam Islam
Islam adalah agama universal karena mencakup segala hal. Tak
hanya soal fiqih ibadah, namun ilmu sains dan kesehatan juga dikaji dalam
Al-Qur'an dan Al-Hadits sebagai sumber hukum Islam
Sejak zaman nabi dan para tabi'in, ilmuwan muslim sudah
mulai mempelajari banyak hal termasuk ilmu sains. Imam Al-Ghozali (1058-1111)
pernah mengatakan, Al-Qur'an itu laksana lautan yang tak bertepi, dan jika
sekiranya lautan itu menjadi tinta untuk menjelaskan kata-kata Tuhanku, niscaya
lautan itu akan habis sebelum kata-kata Tuhan itu berakhir.
Hubungan Al-Qur'an dengan sains tidak dapat dipisahkan, dan
Islam merupakan satu-satunya agama yang respek terhadap ilmu pengetahuan. Dalam
Al-Qur'an, Allah Ta'ala berfirman: "Wa qul Robbi zidni 'ilman (dan
katakanlah, wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu)". (Surah Thaha ayat
114).
Ayat ini menegaskan bahwa ilmu ('ilm) memiliki tempat mulia
di sisi Allah Ta'ala. Bahkan, wahyu pertama yang diturunkan Allah ke muka bumi
sebagaimana diterima Nabi Muhammad SAW ialah kalimat iqra', "bacalah"
(Surah Al-'alaq).
Tak heran pada masa kejayaan Islam (750-1258) para filsuf,
ilmuwan, dan ulama Islam menghasilkan banyak karya dan kontribusi dalam bidang
sains, kedokteran, astronomi, pemerintahan, dan sebagainya.
Meski zaman telah bertransformasi ke era modernisasi, para
ilmuwan muslim tetap dikenang. Mereka menjadi inspirator bagi kemajuan dunia
sains dan kesehatan. Berikut 9 ilmuwan muslim berpengaruh dalam dunia sains dan
kedokteran yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Abu Bakar Muhammad Ar-Razi, Lahir di Teheran (864-930)
Nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi atau
dikenal dengan nama Razi lahir di Teheran, Iran tahun 864-930. Beliau meneliti
penyakit seperti demam, penyakit cacar, alergi, dan asma. Beliau merupakan orang
pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi.
Para ilmuwan barat mengenalnya dengan nama Rhazes, pakar
sains dari Negara Iran. Razi pernah memimpin sebuah rumah sakit di Rayy dan
Muqtadari di Baghdad. Razi pernah membuat penelitian mengenai penyakit cacar.
Beliau juga menemukan penyakit alergi asma dan imunologi. Pada bidang farmasi,
Ar-Razi berkontribusi membuat peralatan medis seperti tabung, spatula dan
mortar. Selain itu beliau mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.
(Foto/http://abulyatama.ac.id)
2. Ibnu Haitsam/Alhazen, Lahir di Basrah (965-1039)
Nama lengkapnya Abu Ali Muhammad Al-Hassan Ibnu Al-Haitsam
atau Ibnu Haitsam. Lahir di Basrah pada tahun 965 kemudian tinggal di Kairo
hingga wafat pada tahun 1039. Beliau lebih dikenal dengan nama Alhazen, seorang
ilmuwan yang meneliti tentang sifat cahaya dan juga ahli dalam bidang sains,
falak, matematika, geometri, pengobatan dan filsafat.
Ibnu Haitsam ketika hijrah ke Ahwaz dan Mesir menghasilkan
beberapa karya tulis luar biasa tentang matematika dan falak saat dalam
perjalanan. Beliau menjadi seorang yang mahir dalam bidang sains, falak,
matematika, geometri pengobatan, dan falsafah.
Teorinya mengenai pengobatan mata masih digunakan hingga
saat ini di berbagai universitas seluruh dunia. Para ilmuwan Eropa menggunakan
penemuannya sebagai pendalaman atas ilmu yang mempelajari sifat cayaha.
Beberapa ilmuwan Eropa seperti Boger, Bacon dan Kepler terinspirasi dari
Alhazen dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. (Foto/gramho.com)
3. Jabir Ibnu Hayyan, Lahir di Kufah (721-815)
Jabir Ibnu Hayyan lahir di Kuffah, Irak antara tahun
721-815. Ilmuwan Eropa lebih mengenalnya dengan nama Gebert, seorang penemu
ilmu kimia. Gebert merupakan seorang tokoh ilmuwan Islam yang yang mempelajari
ilmu kimia. Ilmu ini dipelajarinya bermula dari kajiannya terhadap Al-Qur'an
dan berguru pada Barmaki Vizier seorang ilmuwan yang lahir pada masa
pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad.
Penelitiannya berhasil dikembangkan melalui eksperimen
tentang kuantitas zat yang berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi. Gebert
kemudian menyempurnakan reaksi kimia lainnya seperti penguapan, sublimasi,
distilasi, dan kristalisasi. Sehingga tidak heran jika banyak ilmuwan Eropa
mempelajari ilmu tersebut dan menjadikannya sebagai rujukan ilmu sains
khususnya kimia. (Foto/muslimobsession.com)
4. Al-Kindi, Lahir di Kufah (801-873)
Nama lengkapnya Abu Yusuf Yaqub Ibnu Ishaq Al-Kindi. Beliau
seorang ilmuwan muslim yang mengarang sekitar 270 buku tentang ensiklopedi.
Beliau juga ahli matematika, fisika, kedokteran, musik, geografis, filsafat
Arab dan Yunani Kuno.
Al-Kindi dikenal sebagai filsuf muslim pertama yang mahir
berbahasa Yunani selain bahasa Arab. Dalam dunia barat Al-Kindi diberi nama
Al-Kindus yang akhirnya banyak membuat orang tidak tahu bahwa beliau adalah muslim.
Dengan pemikiran cemerlangnya, Al-Kindi dikenal sebagai ilmuwan serba bisa
meliputi ilmu pengobatan, farmakologi, astrologi, matematika, optic, zoology,
meteorology dan gempa bumi. (Foto/pinterest.com)
Post a Comment